Ya, Airin ke Jerman, tepatnya ke Berlin untuk menghadiri undangan dialog Asia Pasific. Bertugas sebagai Plt Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Airin bertugas selama seminggu di Berlin, Senin (10/6) -Jumat (14/6) lalu.
Salah satunya yang dibahas di sana adalah tentang perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk mempermudah proses pembuatan dan pengolahan data.
Tak hanya proses pembuatan, tetapi juga dalam mengatur data menjadi lebih efektif dan sederhana agar mudah dipahami.
"Intinya dialog ini membahas tentang betapa pentingnya IT (information technology). Sebuah kota atau daerah yang mau berubah menjadi kota/daerah maju dalam segala hal harus punya konsep yang matang,'' tambah Airin yang datang menjadi utusan APEKSI ini.
Menurut Airin, kota pintar merupakan kota yang dapat mengkombinasikan teknologi dalam sebuah informasi untuk meningkatkan kualitas hidup, mengurangi dampak lingkungan dari dan mengurangi permintaan energi yang ada.
Dengan kata lain, kota pintar adalah kota cerdas yang mengarahkan kepada manajemen kota yang lebih mudah dan praktis dengan menggunakan dukungan teknologi informasi (TI). Kota-kota seperti DKI Jakarta dan daerah penyangga laiinya, termasuk Kota Tangsel yang terus tumbuh dengan berbagai permasalahan seperti transportasi, lapangan pekerjaan, isu lingkungan dan pendidikan.
Memang dalam perkembangannya, permasalahan itu membutuhkan sebuah percepatan pembangunan yang mendukung smart economy, smart mobility, a smart environment, smart people, smart living dan smart governance.
Ditambahkan Airin, hadir sebagai narasumber dalam dialog Asia Pasifik 2013 di Berlin diantaranya adalah Prof. Gunter Meinert yang menjabat sebagai Kepala pengembangan program pada sektor urbanisasi GIZ.
GIZ atau kependekan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (Masyarakat Jerman untuk Kerjasama Internasional) adalah sebuah perusahaan internasional yang dimiliki oleh Pemerintah Federal Jerman yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari 130 negara. Organisasi ini bekerjasama dengan negara, lembaga negara dan sektor swasta. Kantor pusatnya di Bonn dan Eschborn, Jerman.
Sementara, narasumber lainnya adalah Mr. Klaus Bruckner (Kepala kantor GIZ Berlin) dengan pokok bahasan tentang hubungan antar kota, kota hijau dan kerjasama antar kota.
Dalam pojok bahasannya, Klaus Bruckner memfokuskan diri dalam pembahasan kontribusi kota-kota di Asia dalam perkembangan global.
Lalu disusul bahasan selanjutnya, tentang kesempatan untuk mengubah kota menjadi lebih maju terutama di bidang ekonomi dengan langkah-langkah yang efisien.
Materi ini dibawakan Ms. Kathrin Oellers. Para peserta juga mendapat beberapa modul.
Modul pertama berisi bahasan sistem tepat untuk teknologi baru di sebuah daerah. Di dalam modul tersebut terdapat tentang hubungan antar kota.
Misalnya, perkantoran rambu-rambu, penggunanaan energi yang tepat, administrasi yang tertib dan rapi, cara-cara menjadi kota idaman. (RLS)
Sumber : tangerangnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar