Ciputat- Mendekati hari raya Idul Adha 1433 Hijriah,
lapak-lapak pedagang hewan qurban di Kota Tangerang Selatan semakin
menjamur. Kondisi itu mendapatkan perhatian dari tim medis gabungan
yang memonitoring kesehatan hewan-hewan qurban siap jual tersebut.
"Sebelum kegiatan ini kita sudah keliling ke tujuh kecamatan," ujar
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
(Distanketapang) Kota Tangerang Selatan, SS Nugraheni, kepada Web Tangsel, Senin, 22 Oktober 2012.
Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan bimbingan teknis pemeriksaan
kesehatan hewan qurban. Bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) setempat, sebanyak 280 Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang akan
menerima dan menyalurkan hewan qurban diberikan pengetahuan tentang
cara-cara memeriksa hewan qurban, mendeteksi ciri-ciri penyakit
tertentu yang biasa ditemui pada hewan qurban.
"Kami juga menyebar quisioner untuk mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya dari masyarakat tentang kondisi hewan-hewan qurban,"
kata Nurgraheni, ketika ditemui di depan lapak hewan qurban di kantor
kecamatan Ciputat.
Nugraheni memaparkan, masyarakat atau konsumen yang ingin membeli
hewan qurban dipasaran harus mengetahui kelayakannya. Yakni, untuk
jenis hewan kambing harus berumur di atas satu tahun ditandai gigi
berganti dua. Sedangkan hewan sapi atau kerban harus berumur di atas
dua tahun terlihat memiliki tekstur gigi berganti empat. Kemudian
secara fisik hewan-hewan tersebut terlihat lincah, makannya normal,
kulitnya bersih.
"Ada tujuh dokter hewan dan lima orang petugas dari Distanpangan
gabungan bersama kecamatan yang bersama-sama melakukan pendataan
kesehatan dan kelaikan hewan qurban di semua wilayah Kota Tangerang
Selatan," papar Nugraheni.
Di tempat sama, Hardi Purwo S, petugas Cek Point Serpong, menerangkan,
kondisi yang terjadi di lapangan umumnya hewan qurban biasa terserang
penyakit mata. Setelah diperiksa, hewan tersebut diberikan obat salep
oles tepat pada bagian matanya.
Sementara hewan jenis kambing yang terkena penyakit luka, oleh petugas
diberikan antibiotik cairan semprot. Petugas juga meminta kepada
pedagang untuk memisahkan hewan kambing yang luka dengan yang lain agar
penyakit tersebut tidak menular.
"Secara umum hewan-hewan yang ada di sini sehat dan layak jual. Hanya
untuk hewan yang luka kita minta dipisahkan agar jangan sampai menular
ke kambing-kambing yang lainnya," terang dokter hewan dari Medik
Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten ini.(bpti-ts)
Sumber : tangerangselatankota.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar