Pemkot Tangsel pada 1 September ini akan mengratiskan pelayanan dan
pengobatan di RSU Kota Tangsel untuk warga yang mempunyai identitas di
kota itu. Guna mengantisipasi akan adanya kekurangan stok obat,
Dinas Kesehatan setempat bakal menambah anggaran untuk persediaan
obat-obatan selama satu tahun. Hal itu juga dilatari, tahun ini Pemkot
Tangsel tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kesehatan dari
pemerintah pusat.
Diketahui, 2013 sudah dialokasikan sebesar Rp 12 miliar untuk di dua
instansi yakni Dinas Kesehatan Rp8 miliar dan RSU sebesar Rp 4 miliar
untuk obat-obatan. Di 2012, anggaran untuk obat-obatan sebesar Rp 8
miliar untuk dua instansi yang sama.
“Penambahan anggaran ini untuk mengantisipasi adanya kekosongan stok.
Diprediksi tahun ini penggunaan obat-obatan di pastikan meningkat,”
ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Dadang M. EPid, Selasa (9/7).
Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel, Siti Chodijah membenarkan Tangsel
tidak mendapatkan lagi dana DAK dari APBN Pusat sebesar Rp 7 miliar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Pemkot Tangsel tidak mendapatkan DAK dari pemerintah pusat.
Pusat menilai Tangsel sudah mampu dalam mengelola anggaran, seperti
anggaran untuk belanja pegawai mencapai 38 persen, modalnya mencapai 60
persen, sehingga tidak mendapatkan bantuan untuk DAK pengadaan obat.
“Namun,tahun ini Kota Tangsel hanya mendapat bantuan dari Pusat sebesar Rp 38 Miliar untuk sektor pendidikan,” ucapnya.
Sumber : Tangselnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar